Mencari tahu informasi tentang dosis FDC Dewasa memang perlu dilakukan agar masyarakat yang ingin mengkonsumsi obat tidak salah dalam aturan pakainya.
Terlebih bagi mereka yang lupa dengan dosis dan aturan yang disampaikan oleh dokter saat ia mengunjungi klinik FDC.
Dalam mengkonsumsi obat, terutama obat kimia/ farmasi, masyarakat memang tidak diperbolehkan melakukannya secara asal-asalan.
Mengapa? Karena kalau dikonsumsi melebihi dosis, itu bisa mengakibatkan terjadinya efek-efek negative.
Oleh sebab itu, sebelum terjadi hal demikian, silahkan dilihat dulu penjelasan yang akan kami bagikan.
Dosis FDC Dewasa
Mengingat-ingat dosis FDC yang telah diberikan oleh dokter saat berobat ke klinik memang perlu dilakukan.
Soalnya dalam mengkonsumsinya harus pakai aturan. Nah semisal kalian lupa, maka silahkan lihat beberapa uraian yang akan kami perlihatkan.
Dimana uraian-uraian tersebut adalah yang berkaitan langsung dengan dosis obat-obatan.
Dosis FDC Dewasa Rifastar
Salah satu obat yang umum diberikan bernama Rifastar. Yang mana obat ini biasanya dipergunakan untuk mengatasi penyakit tuberculosis (TBC), dan infeksi oleh bakteri Mycobacterium oportunistik tertentu.
Jadi jangan heran kalau kalian sedang terindikasi mengalami penyakit seperti ini, maka akan disuruh oleh dokter untuk mengkonsumsinya.
Nah mengenai dosis FDC Dewasa untuk Rifastar, ternyata ada loh. Jadi tidak seperti obat warung yang bisa kalian konsumsi seenak hati. Kalau obat semacam ini benar-benar harus pakai aturan.
Lalu mengenai aturan pakai yang kami maksud, berikut adalah informasinya.
- Pasien dengan BB lebih dari 71 kg adalah 5 tablet 1 kali sehari
- Berat badan 55-70 kg adalah 4 tablet 1 kali sehari
- Berat badan 38-54 kg adalah 3 tablet 1 kali sehari
- Berat badan 30-37 kg adalah 2 tablet 1 kali sehari
Silahkan konsumsi obat tersebut sesuai dengan yang seharusnya agar mendapatkan hasil yang optimal tanpa khawatir dengan efek sampingnya.
Lalu mengenai cara kerjanya seperti apa, silahkan lihat sedikit penjelasan dari kami.
- Dzat Rifampicin yang terkandung didalam FDC 4 ini adalah bekerja untuk menghalangi transkripsi RNA melalui penghambatan pembentukan rantai formasi bakteri sehingga tidak dapat membelah diri dan mati.
- Dzat Isoniazid (INH) bekerja untuk menghambat asam mycoloic pada bakteri Mycobacterium tuberculosis dan membuat kadar asam hilang sehingga akan mengganggu pembentukan dinding sel yang akhirnya menyebabkan kematian bakteri.
- Dzat Pyrazinamide akan bekerja dengan cara masuk ke sel bakteri dan melepaskan enzim pirazinamidase untuk merubah pirasinamid inaktif menjadi asam pirazinoid di mana asam tersebut akan mengganggu sintesis FSA 1 yang ujung-ujungnya bikin bakteri mati.
- Dzat Ethambutol bekerja dengan menghambat metabolit sel bakteri yang rentan sehingga pada akhirnya akan menyebabkan kematian bakteri.
Itulah gambaran umum mengenai bagaimana cara kerja dari FDC yang dikonsumsi dengan dosis yang benar sesuai anjuran yang direkomendasikan.
4 FDC Isinya Apa Saja?
4 FDC itu berisi dzat Ethambutol, Pyrazinamide, Isoniazid (INH), dan Rifampicin yang semua memiliki cara kerja untuk membuat bakteri penyebab TBC menjadi mati.
Makanya secara kegunaaan, dosis FDC Dewasa yang satu ini ditunjukan kepada penderita TBC ataupun penderita penyakit apa saja yang disebabkan infeksi bakteri Mycobacterium oportunistik.
Jadi apakah kamu sedang mengalami penyakit semacam itu juga? Atau justu sanak kerabatmu yang lagi terkena gangguan tersebut?
Berapa Dosis Harian Untuk Obat Isoniazid H?
Biasanya, obat Isoniazid H ini diperuntukan untuk penderita TBC aktif dan TB ekstra paru (tuberkulosis yang menyebar ke organ lain).
Sehingga tidak heran kalau kamu periksa ke seorang dokter dengan keluhan tersebut, maka akan dikasih obat ini.
Terus mengenai dosis Isoniazid H ini, beginilah yang benar.
- Dewasa: 5 mg/kgBB dengan pemberian maksimal 300 mg 1 kali sehari, sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi. Atau kalau mau, bisa juga diberikan 10 mg/kgBB hingga maksimal 900 mg per hari, dikonsumsi 3 kali seminggu.
- Anak-anak: 10–15 mg/kgBB dengan pemberian hingga maksimal 300 mg 1 kali sehari, sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi.
Maksud dari dosis poin pertama adalah perhitungannya 5mg per BB. Cuma batas pemberian maksimalnya adalah 300mg per hari.
Jadi misalkan BB Anda adalah 50Kg. Maka batas dosisnya adalah 250mg perhari dengan cara diminum dalam sekali waktu atau dibagi menjadi 3 atau 2.
Sementara kalau misal BB 70kg, kan harusnya 350mg. Namun karena batasnya 300mg, maka kamu hanya boleh konsumsi maksimal segitu. Paham yah?
Nah untuk poin kedua, perhitungan dosisnya juga sama.
Dosis FDC Dewasa Untuk OAT
Biasanya, untuk Penanganan pasien TB paru, para dokter akan menggunakan obat anti tuberkulosis / OAT.
Yang mana OAT tersebut akan diberikan yang versi OAT lini pertama. Contohnya seperti rifampicin (R), pirazinamid (Z), isoniazid (H), ethambutol (E), dan streptomisin (S).
Nah semisal yang diberikan oleh dokter ke kamu adalah jenis tersebut, maka dosis FDC Dewasa -nya adalah seperti ini.
- Untuk pasien dengan berat badan 30-37 kg akan diberikan dosis 2 tablet
- Untuk pasien 38-54 kg akan diberikan dosis 3 tablet
- Untuk pasien 55-70 kg akan diberikan dosis 4 tablet
- Untuk Pasien BB lebih dari 71 kg diberikan dosis 5 tablet
Paham kan?
Oh ya, mau lihat gak? Lokasi Klinik FDC Sidoarjo?
Kira-kira itu saja yang dapat admin sampaikan terkait dosis FDC Dewasa ini. Semoga bermanfaat dan terimakasih.